Monday, January 23, 2006

Setelah Inul,Kini Nadine

Ribut-ribut tuduhan pornografi dan pornoaksi ternyata tidak berhenti pada kasus para penyanyi dangdut yang diklaim kerapkali beradegan syur di atas panggung. Inul Daratista, Anisa Bahar, ataupun Dewi Persik, pokonya semua rame-rame dihakimi sebagai yang nista:)

Kali ini, giliran putri Indonesia, Nadine Chandrawinata kena semprot anggota dewan yang terhormat. Perannya di film Realita Cinta dan Rock And Roll mendapatkan sorotan terutama karena adegan french kiss dan merokok yang ditampilkannya pada film tersebut dianggap tidak pantas dilakukan oleh seorang putri Indonesia.

Lagi-lagi,si anggota dewan tadi hanya membaca dari berbagai media referensi tanpa menyaksikan keseluruhan filmnya tersebut. Bahkan mungkin, menelaah pesan moral yang disampaikan oleh film tersebut, anggota dewan tadi juga terlalu pagi menilai seseorang hanya dari berita yang masuk ke telinganya saja.

Lebih tidak adilnya lagi, Nadine berperan di film tersebut jauh sebelum dirinya terpilih sebagai Putri Indonesia, seharusnya Yayasan Putri Indonesia, tahu donk, kalau calon Putri Indonesia ini terlibat syuting film dengan adegan tersebut.

Sebaiknya, kalau permasalahan french kiss ini hanya dibatasi pada artis Indonesia saja, sementara film-film hollywood lain yang mengeksplorasi adegan ciuman tetap beredar, sama saja peraturan yang dibuat DPR itu mandul, karena toh sebenarnya perkaranya bukan siapa yang melakukan tapi apa yang dilakukan.

Sebaiknya jangan terlalu pagi menyalahkan film yang dalam hal ini merupakan hasil karya seni. Apalagi sebagai anggota DPR, seharusnya bisa membuat sebuah formula hukum yang adil terutama menghadapi masalah-masalah ciuman yang mungkin masih terlalu dianggap prematur

14 Comments:

At 3:25 AM , Blogger Buletin 5s (LIMAS) said...

Kecermatan selalu kita butuhkan dalam setiap menyikapi sesuatu, sbg upaya menghindari dari kesalahan. Karena disa'at kita memvonis 'seseorang' salah -terang maupun rahasia- maka [mungkin] pada sa'at itu kita telah salah. Menghakimi, dan kita telah merasa benar.

Setiap jiwa mempunyai hak dan kewajiban yang selalu beriringan. [mksdnya] bila hak ada maka disisi lain kewajiban tercipta.

[misal] pada permasalahan ini, antara Si AD dgn NC. Kita coba memperhatikan kpd apa yang dikatakan? "Menegur -baca;menyemprot- adegan french kissnya NC" yang dilakukan Si AD terhadap NC dgn berlepas dari aksesoris kedudukan mereka -dgn status hanya sesama warga negara- apakah itu salah dalam tataran budaya maupun agama?!

Sa'at ini kita mencoba u/ jujur, disa'at Si AD mengutarakan Haknya maka disisi lain -NC- akan tercipta sebuah kewajiban, adalah mengintropeksi diri?! [Jika yang dikatakan betul ada dan kita merasa tdk bersalah [&malah merasa bangga] dengannya knp harus marah?!. Dan jika semua itu tidak ada, kenapa pula kita harus marah. Hanya sekedar logika sempit.. :)]

Nah, yang menjadi pertanyaan bagi kita: "Apa yang semestinya kita -Selain dari Si AD&NC- lakukan?!".

Jika mereka pada posisi sesama warga, apakah bermoral kita ikut campur pada urusan pribadi orang lain, ini adalah keutamaan. Sebelum kita lebih jauh untuk mencermati kebenaran berita [berita: yang membawa kebenaran dan mungkin kebohongan], dan meneliti dgn seksama sumber berita sebelum menjadi pola pikir kita.

Titip kata buat kita semua sbg insan pers: "Smg sukses mengungkap fakta, dan kita berlindung dari perangkap GHIBA yang menghancurkan".

Indonesia Raya, tanah tumpah darah-ku...

 
At 6:21 AM , Blogger Ardho said...

Nadine..
Kau cantik sekali..

Sayang aku cuman kenal sama adeknya..
cowok lagi.. :(

 
At 9:51 AM , Anonymous Anonymous said...

oooooaaahhh buletin 5s cuma ngomong muter-muter pusing, masalahnya paling cuma etiket ,image, sama kebutuhan suatu profesi . kalau di bedah panjang lebar weee pasti banyak yang males.

tampak nya mas buletin 5s (kaya KAMED RIDER 555), sudah meletakan batu untuk menganalisi lagi suatu permasalahn oke juga waaaa ngantuk. ardho kan kalau dari adeknya bisa merembet kekakaknya juga kaya api gitu (gua juga mau ardho kenalan sama kakakny )

 
At 10:14 AM , Blogger Innuendo said...

kakkakak...sama psiko, aku juga pusiang..haiyaaa

aku kok lebih setuju kalo dpr membuat UU tentang dilarang adegan merokok di sinetron or filem ! apa sih hebatnya merokok.

 
At 12:05 AM , Anonymous Anonymous said...

Salam kenal.. baru mampir di blog anda ini..
Wah lugas dan menggugah sekali gaya beropini anda..
Vote Inul, Damn Rhoma !!

 
At 1:01 AM , Anonymous Anonymous said...

iya, seks aja kok dikekang sih, bebasin aja lah, tar juga bosen....

 
At 3:32 AM , Blogger Buletin 5s (LIMAS) said...

Ma'af kepada sahabat, [kalau] kita membuat bingung... [?!]

Apakah logika kita kurang -sengaja bisa juga tak- terlatih, untuk mencermati lalu berkesimpulan... mulai dari hal yang 'Rumit' sampe yang 'Sepele'... [terbalik, hehehe... jgn salah!]

 
At 3:47 AM , Anonymous Anonymous said...

"seseorang yang dulu pernah tenar, kemudian popularitasnya menurun, akan melakukan apa saja untuk menaikkan kembali popularitasnya".

kira² begitu ya. :)

 
At 4:10 AM , Blogger Buletin 5s (LIMAS) said...

Buat sahabat psikopet: "oooooaaahhh buletin 5s cuma ngomong muter-muter pusing, masalahnya paling cuma etiket...". Benar sekali!!!

Hanya etika dan moral [terbungkus dalam agama] yang dibutuhkan Rakyat kita sa'at ini. Orang pintar? Jutaan orang sudah bergelar dan Orang kaya? Ribuan orang berharta 'melimpah', namun disana... knp masih banyak rakyat yang hidup menderita [:)]

 
At 3:31 AM , Anonymous Anonymous said...

bener bak dian merokok dapat merusak kesehataan sama enggak ada gunanya,tapi kalau dilarang kayanya melanggar hak azasi manusia , bingung dah. Yonky mungkin kata yang anda katakan ada benernya juga tapi kita cuma bisa menduga saja tanpa bisa tau benar atau tidak itu dimaksudkan untuk itu,
WEEWEEWEW Gadis indonesia kayanya anda menganut ajaran Sigmund Freudnya. Sex emang enggak salah insting kita sebagai manusia untuk mempertahankan keturunan serta ras manusia, tapi kalau enggak di kekang waaa kaya sodom dan gomora lagi.

 
At 1:11 PM , Blogger Innuendo said...

psiko, lebih melanggar ham kalo merokok mengakibatkan orang disekeliling sakit.

adegan merokok saja kok yg dilarang. pengaruh buruk buat yg nonton.di singapore iklan rokok malah dilarang. america juga. melanggar ham yg tidak merokok nih tiap ke restoran, maen bowling di indo, baju sampe bh jd bauk asap rokok.

 
At 10:08 AM , Anonymous Anonymous said...

kalau di sini ada UU juga (kalau enggak salah) deh, yang namanya rokok dan minuman keras, tidak di iklan kan( maksudnya wujud dari rokok mau pun minuman keras tidak di perlihatkan) ^_^ peace. kalau pikiran anak muda sini mungkin merokok itu keren atau "LAKI BANGET" tapi cewek juga merokok ko heheh , jadi di pikiran anak-anak Zaman sekarang kaya gimananya.

 
At 7:57 PM , Anonymous Anonymous said...

Seni maning, seni maning...
Sampai kapan ya "seni" itu menjadi
"seni" yang kita xxxx setiap hari itu... sok seniman ;p

 
At 4:27 PM , Anonymous Anonymous said...

Set dah cam udah kaya Zirkus aja deh negara Indonesia.Masalah yang kagak penting banget juga diurusin!
Bukannya sibuk berantas anjing2 koruptor!Malah sibuk urus masalah hantu blau(pornografi) begini,Macam betul aja!

 

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home