Friday, March 11, 2005

all that JAZZ...

Those who play jazz have often expressed the feelings that jazz should remain undefined, jazz should be felt. "If you gotta ask, you’ll never know" ---Louis Armstrong.

Ngga kenal makanya nggak sayang. Beberapa tahun lalu, ketika pertama kali aku mulai jatuh cinta pada musik ini, beberapa orang menyebutku tuwir. Seolah-olah aku jadi nggak punya tempat untuk sekedar duduk dan menikmati musik ini bersama seorang teman yang mungkin bisa kuajak berbagi.

But this is not a big deal. Malah ternyata, lebih nikmat 'BERCINTA' dengan musik ini tanpa diintip orang lain. Private and precious...musik yang aku bilang outstanding banget. JAZZ IS SEXY, musik yang hanya bisa dimainkan dan didengarkan ketika kita mengulang-ulangnya minimal 5 kali dalam sehari ( if u're underground addict and u will get bored! ). Dulunya sih, jazz selalu dibilang musik aneh, bikin ngantuk dan bikin orang pusing cuman karena bingung bagaimana mengklasifikasikan musik ini ke dalam satu genre.

hey...jazz just want u to listen and never worried to give them a point of view.

Dari asal katanya JAZZ sebenarnya merupakan satu kegiatan aktivitas seksual atau sering dikatakan sebagai pelacur. so what's the realtion between JAZZ and woman with ill reputate. Yang jelas dalam perkembangannya kemudian, JAZZ lebih dikatakan sebagai musik yang dimainkan dengan spontan, penuh dengan improvisasi dan dinikmati dengan hati ( soul ).

Well, that's why musik jazz memang tidak bisa dinikmati hanya dengan mengumpulkan sejumlah massa ataupun promosi besar-besaran. Siapapun penyanyinya, kamu berhak untuk membuka kuping lebar2 kemana hatimu membawa.

Gosh...seperti menyenangkan sekali...malam ini kudengar lagi alunannya PATTI AUSTIN, DIANA KRALL, Miles davis, Incognito, Laura Fygi, ataupun Jammie Cullum...like find my heaven on earth.

and...i will forget my Singgle status now...

LET THE BEST JAZZ LAST.......

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home