Tuesday, March 08, 2005

sEkAtEn.....mAning!*

Pagi tadi suasana sekitar keroton ( baca: alun-alun kidul ) terasa beda dari biasanya. Kalau hari-hari kemarin pagi hari kita cukup menikmati rumput hijau yang kadang sedikit bergoyang karena tertiup angin, sepertinya hari ini rumput hijau itu disulap penuh dengan tenda putih VIP.

Hey.....whazz up!????Besok, 9 Maret 2005, rencanaya Sri Sultan bakal secara resmi membuka perhelatan warga Jogja yang biasa disebut dengan Sekaten.Ritual orang Jogja yang diklaim sebagai pesta rakyatnya wong Jogja. Pastinya, disana bakalan ada parade makanan tradisional, pameran produk industri , dan tontonan budaya dan religi masyarakat Jogja.

Mengutip sedikit tulisan dari jawapalaces.org :
Sekaten diadakan sebagai penghormatan terhadap lahirnya tuntunan bagi manusia, yang perlu terus-menerus didengungkan ke pelosok masyarakat sampai kapanpun juga. Masyarakat yang datang ke Sekaten tidak lain hanya ingin mendapatkan pencerahan (berkah) dari tuntunan yang telah terbukti membawa manusia hidup dalam kebahagiaan lahir dan batin.

Semangat perayaan Sekaten tak lain sebuah peringatan kepada manusia untuk dapat hormat-menghormati satu sama lain, dapat mengakui ide-ide orang lain, bisa mengakui kesalahan dengan Legawa dan menerima kemenangan dengan syukur dan takwa serta tidak takabur.

Sebenarnya, orang-orang yang mendatangi Sekaten pada dasarnya adalah mereka yang mau diatur oleh tuntunan, Ngrungkebi Budi Suci dan menghambakan diri kepada Tuhan YME, menuju manusia sejati sebagaimana yang diharapkan para wali.

Sebenarnya perayaan Sekaten atau yang dalam bahasa aslinya Syahadatain, sebenarnya diperuntukkan bagi manusia untuk mengingatkan betapa pentingnya menghormati satu sama lain dan membangun sebuah kebersamaan.

Well, tapi lagi2 atas nama "perkembangan jaman", lambat laun Sekaten mulai kehilangan nilai religiusnya. Maklum ketika kita berbicar tentang perkembangan jaman, maka mau tak mau ideologi MARXIS akan sedikit menyelinap dalam otak kita.Mau tak mau budaya pop yang konsumtif abis pasti akan ikut bersamanya. Maka jadilah, perayaan Sekaten sekarang "dijual" dengan berbagai macam alasan sebagai konsekuensi logis atas pergeseran masyarakat dari agraris ke konsumtif.

Jangan heran, kalau Sekaten sekarang mahal banget. Kalau dulu, tiket masuk ke Sekaten ngga nyampe 4 digit, sekarang sudah berbunyi...uh dibelakangnya. Kata pihak panitia sih...ini karena fasilitas sekaten yang makin lengkap, dengan tenda VIP plus AC di dalamnya.

Wow....Sekaten jadi parlente abis. kata pihak panitia lagi,....ini demi kenyamanan pengunjung.Lagi-lagi atas nama kenyamanan...memangnya kalau sudah nyaman sebenarnya apalagi yang menjadi berbeda dari perayaan ini.

Ya....perkembangan jaman memang membuat masyarakat materialistis, dan meng-Tuhankan apa yang disebut globalisasi, dan atas nama kenyamanan juga kadang kita melupakan sedikit nilai religius yang sebenarnya punya kontribusi besar untuk memperbaiki negara ini.

Lalu kalo kita hanya termanjakan dengan kenyamanan.....kapan kita punya keinginan untuk berjuang?

* maning dalam bahasa jawa berarti lagi

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home