Kloning BEATLES ( temporary...or everlasting )
Jeda siang ini,gwe sengaja nggak keluar kantor.Disamping lagi males karena hawa panas,gwe juga lagi demen melototin majalah Rolling Stones versi indonesia edisi terbaru.Artikelnya lumayan seger,meskipun beberapa band yang diprofilkan banyak yang blom pernah gwe denger,at least gara-gara membaca artikel di majalah berbahasa pintar ini,bikin gwe penasaran abis.
Well,satu kolom yang cukup menarik,terutama tentang beberapa band indie yang makin lama banyak yang mengusung musik-musik lawas,apalagi kalo bukan era BEATLES.Most of them sih memang banyak yg IKJ minded ( anak2 IKJ mulai unjuk gigi dan kancah dunia musik yang banyak mengandalkan sentuhan romantisme musik-musik tahun 70-an )
Kalo beberapa masa yang lalu,saat Boysband merajai dunia musik kita,mungkin nama-nama seperti Teti Kadi memang jadi barang basi banget.Tapi,jika dilihat ekspos media saat ini yang konsen mengusung tema vintage untuk beberapa tahun kedepan,bisa jadi penyanyi jamannya mak gwe ini jadi kiblat maha dahsyat yang mengilhami beberapa musik retro anak-anak jaman sekarang.
Sebut saja NAIF yang sejak awal konsisten dengan sentuhan retronya,baik dari segi musik,lirik maupun penampilan yang jadul banget dan kemudian diikuti band-band retro lain yang kebanyakan bernaung di bawah label indie.Sodara Sodari,Sore and many more,band-band baru yang mulai suka menggunakan THE di awalan namanya ( The Brandals,The Miskins...de el el ). Mungkin,bisa dibilang NAIF memang benar-benar NAIF, ia muncul manakala pop attack sedang marak-maraknya di telinga kita ataupun airplay radio. Meski jika dihitung dari jumlah penonton,menurut sumber beredar,NAIF pernah manggung di jogja dengan penonton yang bisa dihitung jari,toh band yang digawangi David tetap urung mengubah orientasi musik mereka mengikuti mainstream yang hanya berkutat pada jumlah kalkulasi pendengar dan penjualan album.
Yeah,warna-warni dunia musik yang muncul pasca kehebohan BEATLES puluhan tahun lalu ternyata magnetnya masih ampuh hingga saat ini.Even BEATLES sekarang sudah dibilang tidak ada dan hanya menyisakan Ringo Starr dan Paul Mc Cartney,band mahadahsyat ini toh masih menjadi dewa terutama bagi band-band retro,baik dari segi musikalitas ataupun gaya dandanan.
Jika dilihat lagi,para personel band-band retro tersebut bisa dibilang awalnya mereka berangkat sebagai penggemar BEATLES sebelum akhirnya berani mengutak atik alat musiknya dan mulai memainkan melodi ala BEATLES. Hanya saja,kebanyakan dari band-band ini sayangnya masih menggunakan lirik selengekan yang membuat kita menikmati musiknya karena lirik celaan yang terkesan edan. Sementara kalau kita perhatikan lirik-lirik BEATLES mungkin terasa lebih sebagai sesuatu yang mengagungkan "wanita" sebagai sumber inspirasi yang paling utama.
Semua mungkin memang berada pada masanya sendiri,tapi semoga saja band-band baru yang ikut meramaikan dunia musik kita bukan hanya sekedar kesukaan di satu masa saja, namun bisa mengikuti jejak BEATLES yang tetap terdengar indah di segala masa.
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home