Monday, December 19, 2005

Cover John Lenon VS UU Pornografi


Cover majalah ini gwe dapet dari situs ROLLING STONE magazine. Kalau majalah ini beredar di Indonesia, bisa jadi majalah ini segera diberedel. Apalagi,pertengahan tahun depan,UU ini rencananya akan diberlakukan.

Melihat dan menghakimi pornografi memang bukan hal mudah.Bagi sebagian orang,memperlihatkan bahu pun sudah bisa masuk kategori pornografi, apalagi jelas-jelas telanjang seperti yang digambarkan dalam cover Rolling Stone versi John Lenon-Yoko Ono,hal tersebut bisa dikatakan melanggar syariat agama.Kasus pornografi di Indonesia memang sederet banyaknya,mungkin masih segar dalam ingatan kita,kasus yang menimpa Anjasmara dan Davy Linggar saat gelaran Biennale Festival di Jakarta.Goyangan ngebor Inul,bahkan masih dianggap tabu dan saru hingga akhirnya ia harus merelakan diri dicekal di beberapa kota di Indonesia.

Sekarang coba kita bandingkan,majalah stensilan atau tabloid ecek-ecek dengan pose memancing adrenalin bisa beredar bebas di pasaran.Parahnya lagi,tak sedikit konsumennya adalah para penegak dan pembuat aturan.Tak sedikit pula dari mereka,menyimpan gambar-gambar jorok di layar ponsel atau sekedar melakukan transaksi prostitusi terselubung.

Mengenaskan,ketika UU Pornografi ini akhirnya hanya diratifikasi pada kalangan seniman saja.Seharusnya,kalau ingin konsisten dengan UU pornografi dan pornoaksi,semua terbitan yang memperlihatkan aurat harus dibredel.Semua pusat prostitusi harus diberantas,tidak ada salon plus-plus,tidak ada waitress dengan pakaian minim,usaha streaptease,pijat seks.....TAPI APAKAH ANDA YAKIN,BAPAK PEJABAT YANG TERHORMAT,BISA MEMBERANTAS SEMUA NYA ITU,TENTU SAJA DENGAN MEMBERIKAN MEREKA,GANTI PENGHIDUPAN YANG LAYAK DAN PEMBINAAN TOTAL.BUKAN SEKEDAR MENEMPATKAN DAN MENJEMBLOSKAN MEREKA DALAM PENJARA

Semoga saja,aparat,pejabat atau siapapun juga yang mengaku ingin memberantas,tidak menelan air ludah manakala sang penjahat memperlihatkan belahan dadanya,paha putih atau tubuh semok.Benar-benar konsisten dengan ketetapan yang ada,jangan sampai membuat Undang-Undang,menggodognya hingga mengeluarkan biaya banyak,namun akhirnya....NOL BESAR...

Berikan teladan bagi masyarakat,jangan hanya memojokkan dan mencekal saja!!!!!

5 Comments:

At 8:05 AM , Anonymous Anonymous said...

Nggak akan mungkin bisaaaaa..!!!

Selama masih ada yang "mau", supply gak akan ilang.. hehehehe..

mending dibuat kayak di amsterdam aja.. hohoo..

 
At 5:59 AM , Anonymous Anonymous said...

masa sih uu pornografi bakal di syah kan taun depan???
parah bgt deh...
siap2 aja Indonesia dapet gelar baru lagi ditaun-taun mendatang..
"negara termunafik didunia..."
bah...benci aku sama UU sampah ini...

 
At 8:01 AM , Anonymous Anonymous said...

Ayolah, kenapa harus takut pada sebuah niat baik? Kalo gue sih mendukung setiap upaya "menidakbiasakan" pornografi, demi anak-cucu gue :-)

 
At 12:34 AM , Anonymous Anonymous said...

tapi kalo UU isinya konyol gitu,itu namanya bukan niat baik...seniman nggak bisa maju dgn UU sampah ini...
dan ini bukan niat baik namanya..UU ini bisa jadi pemicu korupsi..ntar kalo lo ciuman ama cewek lo dibandara mo pisahan,
dan cuman ciuman goodbye,polisi nodong lo denda 250 juta..buset...dan buat jalan damai..lo kasih aja 100 rebu, kasus reda...
dan ini kan udah korupsi....
yg perlu dididik itu masyarakatnya...kapan ya,masyarakat indo itu bisa nggak horny ngeliat cewek berbikini...
ngeliat lukisan dan patung2 dewa Yunani yg bugil tanpa menyimbolkan itu sebuah hal mesum ???
kapan??
otak nya jorok sih...
Jepang,Singapore...pakaian ceweknya bisa dibilang parah dari Jakarta...tapi
tingkat perkosaan rendah....
yg paling penting itu, HUKUM JALAN,bukan UU konyol.....

 
At 12:44 AM , Anonymous Anonymous said...

bukan UU konyol yg hanya akan memperkaya pihak2 tertentu ...
Im sick with this fuc*ing rule....
sorry flooding messages onto your blog...

 

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home