Wednesday, December 14, 2005

Ancaman,Pemaksaan Atau Pendidikan????

Pertama kali menerima ancaman seumur hidup saya, ketika usia saya menginjak 5 tahun. Hanya gara-gara tidak mau makan, ibu mengancam saya tidak akan membelikan mainan.

Ancaman kedua, lumayan serius, hanya karena selalu rewel di pusat perbelanjaan, saya diancam ditinggal di mall dan tidak diantar pulang.

Ancaman ketiga, saat menjelang natal. Bandel gwe yang ngga ketulungan, bikin orang tua naik pitam. Hah, bisa ketebak, sasarannya sangat-sangat bisa diterka. Yup, apa lagi kalo bukan dimasukkan ke keranjang PIT HITAM.

Ancaman keempat agak serius, saat SMP, hanya karena tidak bisa menghafal butir-butir Pancasila, gwe diancam ngga lulus ujian Pramuka, dan berarti nggak naik kelas.

Ancaman kelima, saat SMA, kalau tidak bisa menaikkan nilai PPKN, maka bisa jadi gwe ngga bakal lulus.

Ancaman keenam, jika tidak membereskan nilai agama dan mengikuti retret, maka saya diancam tidak akan bisa maju skripsi, yang berarti gwe ngga bakal meraih gelar S1 yang masih diagung-agungkan mayoritas masyarakat Indonesia. ( S1ers bangettt getoo loh )

Ancaman ketujuh, larangan dari nyokap gwe pacaran beda agama. fyuff, agak berat dan sensitif, apalagi dengan adanya FATWA MUI, tentang larangan nikah beda agama, maka langkah saya kedepan untuk menjalin relasi intim dengan lawan jenis beda agama akan sangat tipis.

Mungkin, ini hanya sebagian dari beberapa ancaman yang mampir di hidup gwe. Tapi kalo dipikir-pikir lagi, kadangkala saya menjadi tidak lebih pandai dengan ancaman. Contohnya, larangan dan ancaman orang tua saya jika saya menyetir membuat saya jadi ngga bisa kemana-mana secara mandiri.

Termasuk ancaman tidak bisa mengikuti ujian akhir jika tidak memenuhi absensi 75%, sangat tidak masuk akal. Saya kuliah dengan biaya yang mahal, tapi kebebasan saya sangat dibatasi, bahkan saya pikir sejumlah uang kuliah yang saya bayarkan, seharusnya sudah termasuk biaya untuk ujian. Tapi toh, kalau saya tidak mengikuti ujian, biaya itu tidak dikembalikan.

Lalu,...apa fungsinya ancaman?

mungkin untuk menakut-nakuti, tapi saya rasa metode itu tidak cukup efektif untuk memberikan pembelajaran kepada generasi muda sekarang:).....

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home