The King of B***cy Things
Keadilan di negeri kita,tak lama lagi mungkin akan tergadaikan hanya karena permasalahan kharisma seseorang. Belum lagi, embel-embel pakar,ahli,raja atau semua terminologi yang akhirnya bermuara pada kuasa. Mungkin generasi Soeharto kedua yang muncul dalam bentuk yang lain. Manusia-manusia cacat lidah yang berkedok kuasa, serta merta menghantam orang lain dengan tujuan untuk melegalkan kekuasannya.
Beberapa orang yang ada di kepala saya pagi ini:
1.Roy Suryo
Terbukti karena dia famous sebagai pakar telematika dan kharismanya yang aduhai itu,sampai-sampai semua statement dan kata-katanya dimakan mentah-mentah oleh publik,yang notabene masih sedikit asing dengan internet,termasuk birokrat kita,yang sepertinya masih belum friendly dengan penggunaan perangkat teknologi, sehingga kata-kata
2.Rhoma Irama
Secara di Indonesia hanya ada satu raja dangdut,makanya kata-kata sang raja pasti akan diamini oleh semua anggotanya. Tapi, kadangkala sang anggota mengamininya karena takut shownya kena cekal seperti yang dialami Inul Daratista dan beberapa musisi lainnya. Sayangnya, beliau terlalu porno menanggapi segala sesuatu, goyang ngebor Inul dianggapnya sebagai aktivitas seksual, menggoyang pinggul dan memajukan perut ke depan katanya porno. Wah, jangan-jangan ini gaya posisi bercinta yang baru yah.
3.DPR
Memang tidak semua anggota DPR kita bermoral bejat,tapi sebagian diantaranya memang serigala berbulu domba. Majalah belum terbit saja sudah dapat ancaman intimidasi dan tekanan ancaman pembredelan. DPR boleh saja membela rakyat,tapi pertanyaannya rakyat yang mana dulu????Rakyat yang Rhoma Wannabe.....yang mengagung-agungkan moralitas. Bung,...moralitas itu masalah pribadi.....sama seperti kejahatan korupsi yang tidak dicaci maki...apalagi sampai dikejar-kejar dengan ancaman pembakaran. Koruptor yang menyengsarakan rakyat saja masih dilindungi, masak penerbit PLAYBOY yang jelas-jelas menyasar pada sebagian segment masyarakat kita,diancam habis-habisan.
Mengutip artikel di Gatra.com, penerbitan majalah Playboy kabarnya sudah ditanggapi FPI, dan mereka mengecam bahwa jika tetap hadir bulan Maret mendatang, maka bisa dipastikan majalah ini akan disikat habis. Ia menyarankan PLAYBOY harus berkonsultasi dengan MUI ( saja????? ). Ironis yah, bukannya di Indonesia ada 5 agama, tapi mungkin agama-agama lain memang tidak dianggap hidup, atau hanya sekedar pelengkap atas nama heterogonisasi.
Kalau boleh dibilang...merasa tersakiti, sebagai umat Kristiani jelas saya tersakiti,karena di mediapun....acara umat Kristiani hanya sebatas jika natal dan paskah, selebihnya.....
Mencantumkan petikan-petikan kitab suci meskipun hanya sebentar, sama halnya dengan acara Sentuhan Qalbu....tapi mungkin memang....kami hanyalah minoritas, dan terbukti minoritas mau tidak mau harus tunduk dengan ketetapan sang mayoritas, sehingga cukuplah memupuk keimanan sendiri.
Bagaimana pemerintah mau memupuk moralitas,manakala agama-agama lain non muslim di Indonesia sendiripun tidak mendapatkan perhatian yang layak. Pemerintah sendiripun tidak berlaku adil dengan agama-agama lain...apa itu bukan suatu bentuk amoralitas????
7 Comments:
wah memang gak fair neh. toh kita punya 5 agama ? kalo dengar fpi, aku kok jadi naek darah ya...
naik darah?
aku sih udah naik pitam..
Ardho naek pitam turun bero
hahhaha...naek darah ama naek pitam, beda ya ? same sajalah pakcik....
apalagi ngeliat muka habib riziq di blog ardo, duuuhh..pengen nonjok ! kalo ngomong di TV kayak kebakaran jenggot
Anda Dian Sastro, waduh atuh eta minta tanda tangan
ih psiko...kalo aku dian sastro, pacaran ama bai donk. ogaah..abi tatoan
hehehhehe, salahnya sorry rada sawer mata ^__________________________________________________________________^, siapa tau embak nyamar gitu .
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home