Fathering Planning
Seberapa penting sih peran seorang ayah untuk membangun mental anak-anaknya?
pertanyaan ini tiba-tiba muncul di benak saya, setelah pagi ini saya membaca sebuah artikel berjudul Dad's Dilemma ( TIME,16 April 2007 ). Artikel yang cukup unik dan menarik, karena saya pikir saat ini bacaan - bacaan lokal kita terlalu politic oriented sehingga cenderung mengecilkan arti isu-isu tentang family ataupun parenting concept.
Saya jadi sedikit sadar, dulu waktu SD guru saya selalu mengajarkan kepada saya, bahwa :
ayah mencari bekerja mencari uang...dan ibu memasak dan mengasuh anak-anaknya di rumah.
Belum lagi di keluarga besar saya, amat jarang istri bekerja. Bahkan ibu saya sendiripun memilih untuk keluar dari pekerjaannya dengan alasan ingin mengasuh anak-anaknya. Banyak yang tidak percaya bahwa seorang ayah punya pengaruh besar untuk membangun mental anak-anaknya...sehingga cenderung kesalahan yang terjadi pada anak pada akhirnya semata-mata dialamatkan pada ketidakpiawaian seorang ibu dalam mendidik anak-anaknya.
Seperti dikutip TIME, pada tahun 2002, US National Center for policy Analysis menemukan fakta bahwa anak-anak dengan pendidikan kelurga tanpa dampingan seorang ayah beresiko 3X lebih besar terkena kasus kriminal maupun penyalahgunaan obat-obatan terlarang dibandingkan dengan anak yang besar dengan dampingan ayah. Peran ayah menurut seorang psikolog asal Australia, Paul Amato, lebih berpengaruh pada pengembangan pribadi dan peningkatan kepercayaan diri pada anak dibandingkan dengan pendidikan yang diberikan seorang ibu. Kuantitas waktu seorang ayah yang dihabiskan bersama anak-anaknya bukan saja berpengaruh pada pengembangan pribadi namun juga kerangka berpikir dan bahkan keahlian matematisnya ( wajar donk...secara cowok lebih banyak bermain dengan logika matematikanya: )...Seorang ayah yang gemar mengajak anak-anaknya berolahraga biasanya akan melahirkan generasi-generasi yang kelak sukses dalam kariernya.
Makanya sering ketawa juga, kalau liat bapak-bapak yang jaim dan sok kharismatik di depan anak-anaknya. Apalagi menjadi sosok yang ditakuti bahkan oleh darah dagingnya sendiri. Bapak-bapak yang tidak bisa bercana apalagi mendengarkan keluh kesah anaknya...uuuuccchhh basiiiiiiiiiiiiiii bangettt...............
Seorang ayah boleh saja punya career planning, travelling planning, financial planning...tapi kadang tak banyak dari mereka yang punya fathering planning...:)
Beruntung aku punya ayah yang punya rasa toleransi yang tinggi...tidak mendikte apalagi memaksakan kehendaknya...:)........and i hope someday i'll find a husband like him..:)
Love U Much, Dad