Tuesday, February 07, 2006

Infotainment Rules

Kalau banyak pihak berpendapat bahwa RUU PORNOGRAFI sesegera mungkin harus disahkan, buat saya justru sebaliknya. Masalah krusial yang dihadapi banyak kalangan yang menurut saya paling memprihatinkan adalah lalu lintas penyiaran terutama untuk program siaran Infotainment.

Jika kita simak kembali, porsi program acara ini nyaris mendominasi seluruh tayangan televisi dalam satu hari. Parahnya, program infotainment ini ditayangkan di jam-jam yang potensial sebagai konsumsi tayangan anak-anak.

Jangan heran, kalau tiba-tiba saja seorang anak SD sekarang mulai mengerti bagaimana perceraian seperti sebuah permakluman atas nama ketidakcocokan. Anak di bawah umurpun mulai memperbincangkan pacaran, dan isu anak durhaka, belum lagi gara-gara isu pornografi dan pornoaksi berhembus kencang, anak-anak itupun turut mengamini apa itu PLAYBOY, SEKSI, PORNO, dan yang biasa dibilang dengan istilah saru.

Pornografi akhirnya menjadi isu nasional, manakala pemberitaan tentang hal yang seharusnya berada di naungan moralitas ini semata-mata kemudian menjadi perbincangan segala umur, salah satunya disebarkan melalui media televisi yang notabene sangat mudah untuk diakses segala kalangan dan segala usia.

Seharusnya, selebritis jangan hanya mengamini RUU PORNOGRAFI saja tapi lebih dari itu, penampilan mereka yang terlalu berlebihan di layar kaca, merupakan wabah penyakit masyarakat yang lebih parah. Lihat saja, semenjak banyak munculnya tayangan infotainment tentang perceraian, kabarnya kasus perceraian di banyak daerah di Indonesia mengalami peningkatan tajam. Entah keduanya berhubungan atau tidak, namun secara logika, peran media televisi terutama dalam pemberitaan mengenai perceraian artis mau tidak mau punya kontribusi lumayan dalam pembentukan karakter seseorang.

Selebritis seharusnya jadi panutan masyarakat, tapi pemberitaan infotainment sekarang lebih banyak mencari celah sisi negatif seseorang, sehingga yang dituai pemirsapun akhirnya mendidik orang untuk lebih suka menghakimi orang lain.

So,...selebritis nan banci tampil, sebaiknya mulailah sadar diri, kemunculan kalian yang berlebihan bukan tidak mungkin dampaknya akan lebih parah dari sekedar kasus pornografi

4 Comments:

At 4:19 PM , Anonymous Anonymous said...

Sorry agak melenceng....kok para pengagum kebebasan seperti anda gak nyinggung-nyinggung soal pemuatan kartun Nabi Muhammad yang lagi heboh....jangan porno aksi mulu dong !!! tolong kasi tau kang Herman juga yach...gua nunggu koment dia juga lho !!!Ok see ya

 
At 10:20 PM , Blogger D E E said...

kalo bosen ya terserah anda donk. Masalah karikatur nabi Muhammad, jelas bukan wilayah saya...apalagi saya Kristiani...nanti saya dikira sok tau

 
At 12:11 AM , Blogger Herman Saksono said...

Wah, udah banyak yang comment soal karikatur Nabi Muhammad. Liat comment-comment yang lain aja.

 
At 12:56 PM , Anonymous Anonymous said...

understandable...!! tapi kalo anda bisa nulis hal lain dengan sangat bebas mengapa yang ini tiba2 pake alasan anda Kristiani...for me its just the reason....intinya anda belum bisa keluar dari unsur subyektivitas dalam menulis.....anyway, bola tetap di lho-lho pada !!!selamat berkarya !!!

 

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home